Rabu, 28 Desember 2016

SECRET OF GETTING RICH WHY THE GENEROUS, THIS IS THE SECRET OF GETTING RICH OF SHARING

We must be honest with ourselves, basically we have a tendency to be stingy. Stingy in the sense of fear of poverty and do not have anything else. Everything we have achieved through hard work, such as savings, tend to always want us to keep from being reduced. It is reasonable and humane.

Look at the donors, why they are so light hand to give a lot of money on other people. Do they not think that making money was difficult half-dead? They thought there towards the course. Are they aware that removing so much money means financial disaster because fewer and fewer of his savings? Of course they are aware of it. But the important question is why the donors that do? .

Perhaps the question that had occurred in each of our hearts. This is a very interesting topic. Millions of people are looking for a solution to this question, which is always felt short of money and are very difficult to share with others, right? We have to be honest, the answer is yes.

The principle of enlightened millionaire somewhat different from the principle of most people thought, including our thoughts therein. We think, money is material things that are dead. We might also think, the source of the money is very limited and rare, because it must carefully remove it, because otherwise we would be threatened with poverty and hunger.

The principle of enlightened millionaires inversely proportional to the principle of a layman. What ordinary people think that just the opposite to what is believed to be the rich people who are enlightened. Examples like this fact, thinking laymen say, if we give the money to the poor, the money in hand will be reduced in number.

What actually happened, it is simply a process of exchange and part of the cycle where the universe that we must learn how it works. Money is like water, because it is the nature of money was turned, energetic and very valuable. Imagine the workings of the universe, when we use the water, the water is so abundant of the universe will be absorbed into the earth and then flows into the lower place through rivers and other waterways, leading to the sea. When the water we ever used to the sea, then the universe will be pulled back up through the process of heating the sun until the water was turned into a dew. The principle works may not like it, but the way of thinking that we must first agree on the truth.

Dew carried away by clouds, wind and cooling that would eventually emerge rain. The water is falling rapidly into the earth. That universe circulation process water cycle that we learned in school.

Well, that's what we analogize seharushnya water with the money. The water is abundant and inexhaustible. We use then it (the water) circulates in the universe and the water was back again in the form of rain, mountain springs and much more.

The enlightened millionaire really understand the working principles of money, they always obey the law by 10% as seeds which he sow the sphere of the universe in the form of charity, donation, charity, donation, humanitarian assistance and the like that term. Those who plant will have the opportunity to reap (the harvest), and who do not want to plant will starve (poverty).

Try introspection, whether any income that we earn, we want to sow the seeds of the sphere of the universe as much as 10%? Generally we forget and even feel pity to throw money 10% of our income, and that is why we can not get rich quick. We just think pluck pluck, but forgot to plant to plant.

What we learn is not what we plant, but the results of the mercy of others. For example, we work with other people and our bosses reward in the form of salaries to us. This is not the pluck that we discussed, but the result of a gift from someone else's garden. We only work in the garden the other oang. No more and no less. If we sow 10% and the effect we got a big business project then that is what is meant by plucking. For abundant life, we have to have my own business (own garden).

Money will never be lost and exhausted, notwithstanding you give 100% all the others. The important thing is how you get the true source of the money and not the amount of money in the hands. This is the concept of enlightened millionaires, they are like angels, luminous soul and is bright (bright), because it has got a hint of that SUPREME RICH is the Creator. Remember, the sun was a symbol of wealth, he gives and always give, but never ran out of light.

The generous 10% perhasilan always give them, and from the 10% it will bear seeds seedlings luck in the form of good fortune, serendipitous, hockey, help a mysterious and amazing events. How it works 10% that we pay in the form of donations are always beyond our logic, but the effect is very visible.

VERSI INDONESIA

RAHASIA MENGAPA PARA DERMAWAN SEMAKIN KAYA, INILAH RAHASIA MENJADI KAYA DARI BERBAGI

Kita harus jujur pada diri sendiri, pada dasarnya setiap kita memiliki kecenderungan untuk bersifat pelit. Pelit dalam arti takut miskin dan tak memiliki apa-apa lagi. Segala yang sudah kita raih melalui kerja keras, seperti simpanan uang, cenderung selalu ingin kita pertahankan agar tidak berkurang. Ini wajar dan manusiawi.

Coba tengok para dermawan, mengapa mereka begitu ringan tangan memberi banyak uang pada orang lain. Apakah mereka tidak berpikir bahwa mencari uang itu sulitnya setengah mati? Mereka sempat berpikir kearah sana tentunya. Apakah mereka sadar bahwa mengeluarkan begitu banyak uang berarti bencana financial karena uang simpanannya makin sedikit? Tentu mereka sadar itu. Tapi pertanyaan pentingnya adalah mengapa para dermawan itu melakukannya?

Mungkin pertanyaan itu sempat terbersit dalam hati kita masing-masing. Ini topic yang sangat menarik. Jutaan orang mencari solusi atas pertanyaan ini, yaitu selalu merasa kekurangan uang dan sangat sulit berbagi dengan yang lain, iya kan? Kita harus jujur, jawabnya adalah iya.

Prinsip para jutawan yang dicerahkan agak berbeda dengan prinsip pemikiran kebanyakan orang, termasuk pemikiran kita didalamnya. Kita berpikir, uang itu benda materi yang bersifat mati. Kita juga mungkin berpikir, sumber uang itu sangat terbatas dan langka, karena itu harus hati-hati mengeluarkannya, karena jika tidak maka kita akan terancam miskin dan kelaparan.

Prinsip para jutawan yang dicerahkan berbanding terbalik dengan prinsip orang awam. Apa yang orang awam pikirkan itu justru berseberangan dengan apa yang diyakini para orang kaya yang tercerahkan. Contoh nyatanya begini, pemikiran orang awam bilang, jika kita memberi uang pada orang miskin maka uang ditangan akan berkurang jumlahnya.

Yang sebenarnya terjadi, itu hanyalah sebuah proses penukaran tempat dan bagian dari siklus alam semesta yang harus kita pelajari cara kerjanya. Uang itu seperti air, karena memang sifat uang itu menghidupkan, berenergi serta sangat berharga.

Bayangkan cara kerja alam semesta, ketika kita menggunakan air maka air yang begitu berlimpah dari alam semesta akan diserap ke bumi lalu mengalir ke tempat yang rendah melalui sungai dan saluran air lainnya, menuju ke laut. Ketika air yang pernah kita gunakan ke laut, maka semesta akan menarik kembali keatas melalui proses pemanasan sinar matahari hingga air itu berubah menjadi embun. Prinsip kerjanya mungkin tak seperti itu, namun cara berpikirnya yang harus kita sepakati dulu kebenarannya.

Embun terbawa oleh awan, tertiup angin dan mengalami pendinginan yang akhirnya akan muncul hujan. Airnya jatuh deras ke bumi. Begitulah proses sirkulasi alam semesta siklus air yang pernah kita pelajari di bangku sekolah.

Nah, seperti itulah seharushnya kita menganalogikan air dengan uang. Air itu bersifat berlimpah dan tak akan pernah habis. Kita gunakan lalu ia (air) bersirkulasi di alam semesta dan air itu kembali lagi dalam bentuk hujan, mata air gunung dan banyak lagi.

Para jutawan yang dicerahkan sangat paham prinsip kerja uang, mereka selalu mematuhi hukum per 10% sebagai bibit yang ia tabur kealam semesta dalam bentuk derma, sumbangan, charity, hibah, bantuan kemanusiaan dan sejenis itulah istilahnya. Mereka yang menanam akan memiliki peluang untuk memetik (panen), dan yang tak mau menanam akan kelaparan (kemiskinan).

Coba introspeksi diri, apakah setiap penghasilan yang kita peroleh, kita mau menabur bibit kealam semesta sebanyak 10% ? Umumnya kita lupa dan bahkan merasa sayang untuk membuang uang 10% dari penghasilan kita, dan itulah sebabnya kita tak bisa cepat kaya. Kita hanya berpikir memetik memetik, tapi lupa menanam menanam.

Apa yang kita petik sebenarnya bukan apa yang kita tanam melainkan hasil belas kasihan orang lain. Misalnya kita bekerja ke orang lain dan atasan kita memberi imbalan berupa gaji kepada kita. Ini bukan hasil memetik yang kita bahas, tapi hasil pemberian dari kebun orang lain. Kita hanya bekerja di kebun oang lain. Tak lebih dan tak kurang. Jika kita menabur 10% dan efeknya kita mendapat projek bisnis besar maka itulah yang dimaksud dengan memetik. Untuk hidup berlimpah, kita harus punya bisnis sendiri (kebun sendiri).

Uang tak akan pernah hilang dan habis, walalupun 100% anda berikan semua pada orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana cara anda mendapatkan sumber uang sejati dan bukan jumlah uang ditangan. Inilah konsep jutawan yang dicerahkan, mereka seperti malaikat, jiwanya bercahaya dan bersifat terang (cerah), karena sudah mendapat petunjuk dari yang MAHA KAYA yaitu Sang Pencipta. Ingat, matahari itu lambang kekayaan, ia memberi dan selalu memberi, tapi tak pernah kehabisan cahaya.

Para dermawan selalu memberikan 10% perhasilan mereka, dan dari 10% itu akan melahirkan bibit bibit keberuntungan dalam bentuk nasib baik, kebetulan yang menguntungkan, hoki, bantuan misterius serta kejadian yang menakjubkan. Cara kerja 10% yang kita keluarkan dalam bentuk sumbangan selalu diluar logika kita, namun efeknya sangat terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Orang dermawan menjadi kaya bukan karena kaya baru berderman, justru mereka berderma dulu lalu kaya, dan bukan sebaliknya. Atau bahasa lain yang lebih mudah adalah, bukan kaya dulu baru bahagiam tapi justru bahagia dulu baru kaya. Ini prinsip cara kerja alam semesta yang benar. Bukan menunggu kaya dulu baru bersyukur, tapi bersyukur dulu baru kekayaan akan mengalir datang.

Uang sama dengan air karakternya, jika kita mau melihat uang yang sesungguhnya, lihatlah samudra luas, itulah sumber kekayaan sejati kita. Air adalah sumber kehidupan. Tubuh kita 70% lebih terdiri dari air, pun bumi ini, 80% lebih terdiri dari air. Jadi, mengapa mesti takut miskin kalau sumber kehidupan lebih banyak dari pada populasi penduduk bumi itu sendiri? Coba renungkan sekali lagi kebenaran kata kata ini.

Jutawan yang dicerahkan makin berani berderma karena ketika mereka melakukan itu, alam semesta akan memberi lebih banyak dari apa yang mereka keluarkan. Jangan pernah berpikir alam semesta tak bisa membedakan mana yang berderma dan mana yang tidak. Alam semesta sangat cerdas dan sempurna. Ujilah kebenaran ilmu ini dan lihat hasilnya. Salam dunia berkelimpahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar